Sejak di umumkan, Jurassic World: Rebirth langsung menyita perhatian publik. Bukan hanya karena melanjutkan salah satu waralaba film paling ikonik sepanjang masa, tetapi juga karena kisahnya di adaptasi dari novel baru yang menyoroti era kebangkitan dinosaurus di dunia modern. Namun, seperti biasa, ada sejumlah perbedaan mencolok antara versi novel dan filmnya.
1. Alur Cerita
- Novel: Lebih banyak menyoroti detail latar belakang sains dan politik di balik proyek kebangkitan dinosaurus. Ada penekanan besar pada di lema etika, kontroversi ilmiah, dan perspektif berbagai pihak termasuk ilmuwan, pemerintah, dan aktivis lingkungan.
- Film: Fokus lebih condong ke aksi dan ketegangan. Unsur etika tetap ada, tetapi sering di selipkan di sela-sela adegan spektakuler dengan dinosaurus. Film menekankan survival dan visual efek yang memukau.
2. Karakter Utama
- Novel: Karakter-karakter baru mendapat porsi lebih besar, misalnya ilmuwan muda yang berkonflik dengan mentor mereka, serta tokoh politik yang mencoba mengendalikan narasi publik. Karakter lama dari Jurassic World muncul sekilas, lebih sebagai simbol koneksi.
- Film: Lebih menonjolkan karakter lama seperti Owen Grady dan Claire Dearing, serta memberi porsi heroik yang lebih besar. Karakter baru ada, tapi perannya lebih sebagai pendukung.
3. Tema dan Makna
- Novel: Tema utama adalah konsekuensi ilmiah dan moral. Bagaimana jika manusia terus memainkan peran sebagai “pencipta kehidupan”? Novel membawa pembaca untuk merenungkan dampak jangka panjang, bukan hanya pertarungan sesaat.
- Film: Tema lebih sederhana: pertarungan antara manusia dan dinosaurus. Film lebih menekankan hiburan, walau tetap ada pesan tentang pentingnya keseimbangan alam.
4. Dinosaurus yang Di tampilkan
- Novel: Lebih detail dalam mendeskripsikan spesies-spesies baru, termasuk eksperimen hibrida yang hanya di ceritakan lewat narasi ilmiah. Beberapa adegan penting bahkan hanya berupa laporan riset atau dokumen.
- Film: Menampilkan dinosaurus secara visual spektakuler. Spesies yang di novel hanya disebut sekilas, di film muncul nyata dalam bentuk CGI, memberi pengalaman mendebarkan untuk penonton.
5. Akhir Cerita
- Novel: Mengakhiri kisah dengan nada gelap—manusia semakin tak mampu mengontrol ciptaannya. Ending lebih filosofis, terbuka untuk sekuel literasi.
- Film: Ending lebih optimis, meski tetap menegangkan. Ada nuansa harapan bahwa manusia dan dinosaurus bisa mencari cara untuk hidup berdampingan.
Kesimpulan
Baik novel maupun film Jurassic World: Rebirth menawarkan pengalaman berbeda:
- Novel: lebih dalam, filosofis, penuh detail sains dan politik.
- Film: lebih seru, menegangkan, dan memanjakan visual.
Bagi penggemar serius, membaca novel akan memperkaya pemahaman tentang dunia Jurassic World. Tapi bagi penikmat hiburan, filmnya tetap jadi sajian aksi spektakuler yang wajib ditonton di layar lebar.