Film How to Train Your Dragon selalu menjadi salah satu animasi favorit sepanjang masa. Dengan hadirnya versi remake live-action yang tengah dinantikan, banyak penggemar kembali penasaran: apa sebenarnya inspirasi nyata di balik kisah Hiccup dan Toothless?

1. Berawal dari Buku Anak

Kisah ini terinspirasi dari seri buku karya Cressida Cowell. Penulisnya terinspirasi ketika kecil sering berlibur di sebuah pulau terpencil di lepas pantai Skotlandia. Lingkungan alami yang liar, penuh tebing, hutan, dan laut luas membuat Cowell membayangkan dunia di mana manusia bisa berinteraksi dengan makhluk legendaris seperti naga.

2. Mitologi dan Legenda Naga

Naga bukan hanya imajinasi belaka. Hampir setiap budaya memiliki mitologi naga, mulai dari Eropa Utara hingga Asia Timur. DreamWorks dan tim kreatif remake memadukan berbagai referensi ini untuk menciptakan desain naga yang unik, termasuk Toothless yang ikonik.

3. Nilai Persahabatan dan Toleransi

Salah satu daya tarik terbesar film ini adalah hubungan Hiccup dengan Toothless, yang merefleksikan inspirasi dari kehidupan nyata:

  • Hiccup melambangkan orang muda yang berusaha menemukan jati diri.
  • Toothless merepresentasikan kepercayaan dan persahabatan lintas batas.

Cerita ini mengajarkan bahwa rasa takut bisa berubah menjadi persahabatan jika ada keberanian untuk memahami.

4. Menghadirkan Ulang dalam Remake

Versi remake bukan hanya mengulang kisah lama, melainkan ingin menghadirkan kembali emosi dan keajaiban dunia Viking dengan lebih realistis. Lokasi syuting banyak terinspirasi dari lanskap Skotlandia, Islandia, hingga Norwegia yang penuh keindahan alam dramatis, mendekati visi asli Cowell ketika menulis bukunya.

5. Kesimpulan

How to Train Your Dragon (Remake) bukan sekadar film fantasi tentang anak dan naga. Di baliknya, terdapat inspirasi nyata dari mitologi, alam liar, hingga nilai kemanusiaan yang universal. Itulah yang membuat kisah ini tetap relevan dan menyentuh hati, baik bagi penonton lama maupun generasi baru.